Laporan Kunjungan Industri
SMAN 1 Taman
PT Anugerah Mulia Indobel
Jl. Dalem KG III / 978A RT 043 RW 10
Kel. Purbayan Kotagede 55173 Yogyakarta
Jl. Dalem KG III / 978A RT 043 RW 10
Kel. Purbayan Kotagede 55173 Yogyakarta
Oleh :
Erlangga Bagaskara (05)
Kurniawan Tri Yulianto (09)
May Aileen Tiffany (10)
Milati Rohmatus Sakinah (11)
Salsabila Nanda Ramadhani
Zidan Fakhri Zahfiri (21)
X Mipa 1
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Kunjungan Industri ke Coklat Monggo, Jogjakarta..
Terima kasih kami ucapkan kepada SMA
negeri 1 Taman yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pemahaman kami tentang Usaha Kecil dan Menengah.dari Coklat Monggo.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari
Sekolah kami, SMA negeri 1 Taman dan memperkenalkan usaha Coklat Monggo asli buatan Indonesia yang dibuat dengan citra rasa yang berbeda. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Sekolah kami, SMA negeri 1 Taman dan memperkenalkan usaha Coklat Monggo asli buatan Indonesia yang dibuat dengan citra rasa yang berbeda. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari guru-guru SMA negeri 1 Taman dan teman-teman semua. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Sidoarjo, 25 Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
1. Kata
Pengantar
.................................................................................................1
2. Daftar
Isi
..........................................................................................................2
3. Bab
I Pendahuluan
Latar
Belakang
.................................................................................................3
Tujuan
Laporan
................................................................................................4
Manfaat
Laporan...............................................................................................4
4.
Bab II Hasil
Laporan
Tinjauan
Pustaka
..............................................................................................5
Sejarah
berdirinya Coklat Monggo
..................................................................8
Proses
pembuatan Coklat Monggo .................................................................10
Produk-Produk
Coklat Monggo
.....................................................................13
5. Bab
III Penutup
Kesimpulan......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Konsumsi cokelat dunia masih
didominasi oleh Negara-negara besar seperti AS, Rusia,Jerman Barat, Inggris dan
Prancis. Dari kelima negara tersebut, pertumbuhan konsumsi di Rusia, AS dan
Prancis masih cukup tinggi dibandingkan dengan dua negara lainnya. Sementara
itu, konsumsi biji kakao di dalam negeri terutama diserap oleh industri kakao
olahan untuk dijadikan kakao bubuk, kakao mentega dan kakao dalam bentuk
makanan. Bahan baku yang digunakan oleh industri kakao olahan pada umumnya
sebagian merupakan biji kakao yang bermutu rendah yang diperoleh khususnya dari
perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat.
Bahan baku tersebut oleh industri
kakao olahan umumnya dicampur dengan biji kakao mutu yang lebih baik yang
umumnya dipereoleh dari PT. Perkebunan atau impor. Produk yang dihasilkan
sebagian besar dipasarkan didalam negeri, sedangkan sisanya diekspor.
Masih sedikit perusahaan dalam negeri yang memproses kakao menjadi cokelat. CV.
ANUGERAH MULIA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi cokelat di
Indonesia, dimana kualitas cokelat racikannya tidak kalah bersaing dengan yang
asal Eropa, yang terkenal sangat nikmat.
Cokelat ini memakai label Cokelat Monggo, dimana nama itu sengaja dipilih
karena gampang diingat dan sangat familiar untuk masyarakat Indonesia. Proses
membuat cokelat meliputi memilih kakao, fermentasi, pengeringan biji
kakao, pembersihan biji kakao, roast/panggang biji kakao, mengupas kulit
dari biji kakao, penggilingan, pencampuran bahan, penggilingan tahap
kedua, conching, tempering. Pada rangkaian proses tersebut penggilingan,
conching dan tempering merupakan proses penting. Hal ini dikarenakan ketiga
proses tersebut berpengaruh dalam pembentukan cita rasa dan tekstur.
Proses pengolahan cokelat di CV.
Anugerah Mulia penting untuk dikaji lebih lanjut karena sebagai instansi yang
merepresentasikan aplikasi ilmu dan teknologi pangan. Selain itu, CV.ANUGERAH
MULIA merupakan salah satu industri besar di Indonesia yang bergerak
dibidang pengolahan cokelat. Oleh karena itu, kami menyusun makalah
kunjungan industri Coklat Monggo ini.
- Tujuan
Tujuan pembuatan makalah kunjungan industri ini adalah
sebagi berikut :
1.
Sebagai tugas Study Tour yang
diberikan oleh SMAN 1 Taman kepada kami.
2.
Mengembangkan pengetahuan
kewirausahaan siswa-siswi.
3.
Meningkatkan pemahaman siswa secara
utuh serta pengalaman nyata mengenahi pengetahuan Produksi, Manajemen dan
Pemasaran suatu industri makanan.
4.
Menginspirasi peserta didik untuk
memiliki jiwa kewirausahaan dan pengetahuan berwirausaha.
- Manfaat
Manfaat kegiatan kunjungan industri ini bagi kami
adalah sebagi berikut :
1.
Mendapat nilai tugas Study Tour
dari sekolah .
2.
Menambah pengetahuan kami mengenai
kegiatan kewirausahaan.
3.
Lebih memahami secara utuh serta
pengalama nyata mengenai proses Produksi, Manajemen dan Pemasaran dari suatu
industri makanan.
4.
Memiliki jiwa jiwa kewirausahaan dan
pengetahuan berwirausaha.
BAB II
HASIL LAPORAN
- Tinjauan Pustaka
- Bahan Baku Biji Kakao
Bahan baku untuk membuat coklat
adalah biji kakao. Biji kakao berasal dari buah pohonkakao. Pohon kakao ini
dapat ditemukan pada daerah tropis dengan suhu rata-rata 26 °C dan memiliki kelembapan
yang tinggi. Pohon kakao termasuk keluarga tanaman sitrus yang berkuncup,
berbunga, dan berbuah seluruhnya pada waktu yang sama. Setiap pohon menghasilkan
kira-kira 30 buah yang tidak seperti jenis buah-buahan lain, tumbuh langsung
pada batang dan cabang pohon. Setiap buah berisi kurang kurang lebih 50
biji yang menempel di bagian dalam buah yang berdaging (Yahyono,2000).Pohon
kakao pada umumnya dipanen dua kali setahun. Biji-bijinya, beserta daging
buahnyayang berwarna putih dikeluarkan dan ditumpuk dan ditutup dengan daun
pisang. Bijinya kemudian dibiarkan meragi, suatu proses yang memakan waktu
antara satu sampai tiga minggu, tergantung cuaca. Biji yang sudah meragi
kemudian dijemur dibawah sinar matahari untuk menghilangkan sebagaian besar
kandungan airnya. Setelah mengering dan sebagaian dari rasa pahitnya hilang
bijikakao akan memiliki aroma yang lebih tajam (Yahyono, 2000).
- Jenis-Jenis Biji Kakao
Jenis Criollo
Nama lain
untuk jenis Criollo adalah cokelat Mulia atau Fine Flavor atau
Choiced Cocoa atau Edel Cocoa Buahnya bewarna merah atau hijau, kulit
buahnya tipis berbintik-bintik kasar dan lunak. Biji buahnnya berbentuk
bulat telur dan berukuran besar denagn kotiledon bewarna putih pada waktu
basah (Sunanto,1992). Bagi produsen coklat , warna kotiledon atau nib adalah
pembeda utama antara jenis Criollo dan Forestero. Criollo mempunyai nib bewarna
putih dan jenis ini adalah satu-satunya jenis yang diolah pada awalnya.
Coklat yang dibuat dari Criollo mempunyai warna sangat coklat mengkilap seperti
susu coklat dan mempunyai flavor khas coklat yang sedap. Dengan mencium
flavornya saja dapat ditentukan jenis coklatnya.
Karena
mutunya yang sangat baik, Criollo dikenal sebagai kakao kualitas superior.
Namun kakao jenis ini mempunyai kelemahan yaitu pertumbuhannya yang kurang
cepat disbanding Forastero dan sifatnya yang rentanterhadap penyakit tanaman
(Hancock,1997). Ada dua jenis tanaman kakao selain Criollo dengan nib bewarna
mengkilat. Yaitu jenis catongo dari Brazil dan jenis klon Djati Renggo (DR)
atau dikenal dengan nama Java Criollo.
Jenis
Forastero
Jenis ini menghasilkan biji coklat
yang mutunya sedang atau Bulk cocoa dikenal sebagai Ordinary cocoa. Buahnya
bewarna hijau dan kulitnya tebal. Biji buahnya tipis ataugepeng dan
kotiledonnya bewarna ungu pada waktu basah . Kakao jenis Forastero mengambil
sekitar 95% dari hasil panen dunia
Jenis TrinitarioTrinitario
Jenis ini menghasilkan biji yang termasuk Fine
Flavour dan ada juga yang
Bulk Cocoa. Buahnya bewarna hijau atau merah dan bentuknya bermacam-macam.
Awal mulanya jenis Trinitario dinyatakan sebagai hasil hibridisasi antara
Forasterodan Criollo. Bagaimanapun, fakta menunjukkan bahwa jenis Trinitario
relativ mendekati Criollo.
Coklat adalah suatu sistem pangan
dengan fase diskontinyu berupa lemak kakao tetapi kadang-kadang bisa juga
dicampur dengan jenis-jenis lemak lain serta fase diskontinyu berupa
padatanyang terdiri dari gula, kakao dan susu bubuk.
- Jenis-Jenis Cokelat
Couvert ure
Couvert ure adalah jenis cokelat
terbaik. Cokelat ini murni dengan persentase lemak kakaonya yang tinggi,
sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanyadigunakan untuk
pembuatan produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan, cokelat jenis
ini melalui proses temper (dilelehkan) terlebih dahulu.
Coklat Tawar
Cokelat jenis ini baik digunakan
untuk kue, dan aneka makanan ringan lainnya. Persentase massa kakao bervariasi,
antara 30-70%. Semakin tinggi konsentrasi
massa kakao, semakin baik rasanya.
Coklat Susu
Jenis cokelat yang satu ini
merupakan campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan vanila. Cokelat jenis
ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakaonya cukup rendah, hanya 20 persen dan
rasanya lebih manis dibandingkan cokelat tawar. Cokelat satu ini pasti disukai
anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis. Kandungan
susunya membuat rasa menjadi lebih lembut. Jika Anda hendak membuat kue,
cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya
relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.
Coklat Putih
Cokelat yang umumnya berwarna putih
ini tidak mengandung massa kakaoyang tinggi. Selain dikonsumsi langsung,
cokelat putih kerap digunakan untuk dekorasi.Cokelat ini terbuat dari lemak
cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat padat. Karena
mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-hati.
Kakao
Produk cokelat satu ini terbuat dari
massa kakao setelah lemak kakaonyadipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah
dan ekonomis.
Coklat Cair
Cokelat cair merupakan produk
minuman yang mengandung massa kakaodan mengandung kadar gula tinggi.
- Sejarah berdirinya Coklat Monggo
Sejarah berdirinya coklat monggo bermula pada sekitar tahun 2001, seorang
wisatawan asing yang berasal dari Belgia datang ke Indonesia untuk sekedar
jalan-jalan menikmati keindahan panorama Indonesia dan tanpa memiliki sebuah
rencana, wisatawan itu bernama Thierry Detournay. Dalam perjalanannya beliau
menikmati coklat asal Indonesia. Namun, beliau kecewa dengan kurangnya kualitas
cokelat yang tersedia di toko - toko di Indonesia sebagai negara ketiga
terbesar penghasil kakao, sehingga akhirnya beliau memutuskan untuk tinggal
lebih lama di Indonesia untuk mencoba membuat beberapa produk cokelat dengan
cita rasa Belgia sendiri dengan sumber daya yang terbatas. Coklat yang pertama
ia buat diberikan kepada teman – temannya yang berasal dari Indonesia asli,
awalnya mereka kurang suka karena mereka merasa asing dengan coklat buatan pak
Thierry, namun pada akhirnya mereka merasakan nikmatnya coklat tersebut, dan
menantang pak Thierry untuk membuatnya lagi.
Beliau membuat cokelat lebih banyak lagi untuk dipasarkan, dengan
mengendarai Vespa tua berwarna pink, yang disulap menjadi sebuah tempat
berjualan. Setiap Minggu pagi beliau berjualan di daerah UGM dan di daerah luar
Gereja Kota Baru. Tujuannya hanya untuk kesenangan serta mencari minat dan
reaksi dari masyarakat, bukan semata – mata untuk mencari keuntungan. Selain
itu, beliau juga memiliki kesibukan sebagai staf mengajar Perancis yang berada
di Sagan. Beliau juga dijadikan sebagai
pembuat cokelat pertama di Yogyakarta.
Untuk mewujudkan impiannya, maka beliau menggabungkan sumber daya yang
terbatas dengan modal yang ada. Ide pertama muncul untuk membuat sebuah toko,
namun hal itu gagal dan tidak dilanjutkan. Namun demikian, beliau tetap
melanjutkan rencananya, dengan pembukaan sebuah perusahaan Anugerah Mulia, pada
tahun 2005. Perusahaan tersebut memiliki tim kecil yang penuh kreasi dan
akhirnya meluncurkan produknya yang pertama dengan nama Cacaomania yang berupa
cokelat praline yang ditujukan bagi kawula muda. Namun nama tersebut akhirnya
ditinggalkan karena nama tersebut sudah ada yang menggunakan sebelumnya.
Sejarah dari pemilihan kata “Monggo” sendiri
berawal dari suatu sore yang panas di Yogyakarta. Tim Anugerah Mulia berkumpul
untuk mencari inspirasi, yaitu Edo sebagai direktur, Burhan sebagi staf
kreatif, dan Thierry sebagai pembuat cokelat. Mereka berusaha menemukan nama
untuk cokelat tersebut yang memiliki tipikal khas Yogyakarta. Nama tersebut
harus mudah di dengar, mudah diingat dan unik. Suatu kata dalam bahasa Jawa.
Beberapa istilah muncul dalam diskusinya dan tiba tiba salah seorang dari
mereka mengucapkan “Monggo”…Yes! Yes! Eureka!
Monggo adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang berarti “silahkan” yang
selalu digunakan oleh orang – orang Yogya sambil mengacungkan ibu jari, ataupun
ketika kita lewat di depan orang, serta pada saat kita mengundang orang masuk
ke rumah.
Namun demikian banyak orang menggunakan kata “Monggo” dan juga orang yang bukan berasal dari Yogya. Nama
tersebut sangat menggambarkan budaya Jawa, kota Yogyakarta, serta nama yang
tepat untuk cokelat kami. Sejak kami memulainya tahun 2005, Cokelat Monggo sekarang telah berkembang dengan hampir 150 staf yang
bekerja di kantor kami di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya. Produksi utama
dilakukan di pabrik kami di Kotagede,Yogyakarta, di mana ditangan kami
kelezatan diciptakan.
Beliau kemudian mendistribusikan ke kota-kota di seluruh Jawa dan Bali dan
berencana untuk memperluas ke pulau-pulau lain di seluruh Indonesia dalam waktu
tidak terlalu lama. Beliau terus bekerja untuk mengembangkan produk – produknya
dengan menghargai yang ditawarkan Indonesia untuknya. Pada akhirnya Beliau
berharap dapat memperkenalkan cokelat khas Indonesia beliau di luar negeri.
Biji kakao yang dipakai sendiri berasal dari Indonesia asli yaitu dari
Sulawesi dan Sumatra, selain itu dari Kulon Progo juga ada.
Varian rasa yang ditawarkan Coklat Monggo antara lain : Pralin - Krim Kacang Mete,
Caramello - Krim Karamel, Stroberi, Durian, Red Chili, Kacang Mete Organik,
Orange Peel, Macadamia, Jahe, dll sedangkan yang banyak peminatnya adalah
rendang, green tea, red chili, dan jahe.
- Proses Pembuatan Cokelat Monggo
Dalam proses pembuatan kakao sampai menjadi
produk Coklat Monggo ada beberapa tahap yang
dilakukan, diantaranya:
1. Memilih Kakao
Kakao
dapat dipanen sepanjang tahun pada bulan November-Januari, Mei dan Juli.
Kakao berbentuk seperti motif bola sepak bola disebut cabosses dipanen
sendiri dengan parang.Tidak mungkin untuk menggunakan mesin untuk panen, karena
berbagai ukuran buahyang berbeda dan potensi kerusakan ke pohon(yang secara
terus menerus menghasilkan bunga baru dan buah). Buah Kakao dipotong dari
pohon dan diiris terbuka secara manualmenggunakan parang. Keputihan biji (biji
buah) yang dikelilingi oleh sari (terasa sepertisusu, lengket, dan manis)
dibuang. Ketika matang, setiap kakao berisi 30-40 biji.
2. Fermentasi
Cara
fermentasi Kakao dilakukan dengan berbagai metode, motode tersebut berbedadi
setiap negara: dibungkus dengan daun pisang besar , dalam keranjang, dalam
kotak kayu atau dalam silinder disimpan jauh dari cahaya. Hal ini selama
fermentasi biji kakao mulai mengembangkan rasa khas kakao. Fermentasi adalah
reaksi antara ragi dan ampas. Proses fermentasi berlangsung dari 3 hari untuk
beberapa varietas Criollo untuk 6 atau 7
hari untuk varietas lainnya. Fermentasi mengurangi rasa pahit, memberi
warna coklat dan menghilangkan rasa getah. Setelah ragi telah difermentasikan
akan menghasilkan rasa manis cokelat
3. Pengeringan biji Kakao
Biji
difermentasi disebarkan di bawah matahari sampai kering, biasanya di atas
tikar bambu, memastikan bahwa biji kakao kering secara merata.
Pengeringan dapat berlangsung selama 5 sampai 12 hari, tergantung pada
kelembaban, selama waktu kadar air biji tersebut berkurang. Pengeringan
dapat dilakukan dengan sinar matahari atau dengan teknik buatan. Pengeringan
sinar matahari, yang digunakan untuk biji yang lebih baik. Petani massal
menggunakan air panas atau panas dari kayu api untuk mengeringkan biji.
Ini merupakan pengeringan cepat, tapi mempengaruhi rasa, rasa agak
berasap permanen.
4. Pembersihan biji Kakao
Proses pembersihan menggunakan blower, yang membersihkan
item yang lebih ringan atau lebih berat dari biji kakao, dan saringan yang
menghilangkan item yang terlalu kecil atau terlalu besar.
5. Roast/Panggang biji Kakao
Biji dipanggang dengan suhu dan
waktu yang beragam berkiasar antara 200 ° sampai 300 ° F dan dari 10 menit
sampai 2 jam, meskipun panggang sangat bervariasi, ini dilihat berdasarkan
produsen dan jenis kacang. Proses panggang/Roast diperlukan untuk pengembangan
kakao rasa dan aroma. Ini adalah proses yang sangat penting yang harus diawasi
secara ketat. Jika biji dipanggang pada suhu rendah dan untuk waktu yang
singkat, akan melestarikan rasa coklat secara maksimal. Setiap jenis biji
dipanggang secara terpisah. Setelah biji dipanggang, mesin pendingin akan
memutar biji dan menyebarkan udara untuk mendinginkan panas biji akibat
dipanggang.
6. Mengupas kulit dari biji Kakao
Ini adalah proses manual dengan menggunakan
tenaga tangan. Tetapi sekarang sudah menggunakan mesin, setelah biji dipanggang
dan didinginkan, kulit mereka tipis dan rapuh. Mereka pindah ke sebuah mesin
yang disebut winnower, yang retak membuka kulitnya. Sekarang biji siap untuk
digiling menjadi pasta yang pada akhirnya akan menjadi coklat.
7. Penggilingan
Biasanya ada dua tahap penggilingan
dalam pembuatan coklat halus. Pada tahap pertama, biji yang ditumbuk
menjadi pasta tebal yang mirip dengan selai kacang tanah yang biasanya
digunakan untuk coklat minuman coklat. Biji kakao lebih dari setengah lemak,
cairan coklat terbuat dari cocoa butter (53%sampai 60% tergantung pada
varietas) dengan kakao partikel halus di dalamnya. Panas dangesekan yang
dihasilkan oleh penggilingan pelat logam menyebabkan mentega kakao diujung pena untuk mencair ke dalam massa fluida.
8. Pencampuran bahan
Dalam hal ini tidak ada perbandingan
yang pasti, setiap produsen coklat memiliki perbandingan bahan yang
berbeda. Setiap perbandingan menghasilkan cita rasa, warna dantekstur yang
berbeda. Milk Chocolate menggunakan mentega kakao dan minuman cokelat yang
dikombinasikan dalam berbagai proporsi, gula dan susu full cream (susu
kental umumnya) ditambahkan. Dark Chocolate menggunakan proses yang sama tapi
tanpa susu. White Chocolate dibuat dengan cocoa butter, susu dan gula dan tidak
mengandung cairan cokelat.
9. Penggilingan Tahap kedua
Penggilingan tahap kedua
menghasilkan cairan. Tujuannya adalah untuk membuat remah cokelat tebal menjadi
coklat halus. Ini melalui serangkaian lima rol pemurnian baja berat
ditetapkan pada interval yang berbeda dan kecepatan yang berbeda. Kesenjangan antara
penggilingan akhir sangat kecil sehingga komponen-komponen coklat yang ditumbuk
menjadi coklat yang halus. Langkah ini mengurangi ukuran partikel massakakao
menjadi 25-30 mikron.
10. Conching
Conching
adalah proses yang menghilangkan kelembaban dan keasaman dari coklat, bau
tidak diinginkan dan meratakan lebih lanjut partikel. Selama conching, kakao
massadituangkan ke dalam pengadukan dan mesin penggilingan. Ini yang terguling,
berbalik dan ditayangkan pada suhu sekitar 80 ° F. Giling dapat
menghasilkan derajat yang berbeda dari agitasi dan aerasi dalam rangka
mengembangkan dan memodifikasi rasa cokelat. Bahkan, sementara pemanggangan dan
pencampuran dari biji yang berbeda. Suhu, pencampuran rezim dan panjang
conching bervariasi sesuai dengan formula yang menciptakan hasil yang berbeda
dalam coklat.
11. Tempering
Tanpa
temper, kristal besar akan membentuk. Coklat akan memiliki tekstur
berpasir dan penampilan yang kusam dan cocoa butter akan memisah (sebagai
memisahkan krimdari susu) menciptakan warna putih keabu-abuan di permukaan. Tempering
merupakan pengaturan suhu untuk coklat sehingga coklat dapat menghasilkan cita
rasa dan tekstur yang dapat tahan lama. Suatu proses rumit yang melibatkan
pemanasan dan pendinginan perlahan cokelat berulang kali untuk suhu antara 105
° F dan 85 ° F. Proses ini menstabilkan dan mencapai tekstur.
D.
Produk-produk
Coklat Monggo
Macam –macam
rasa ( 40 gram ) :
·
Praline –
krim kacang mete
·
Caramello –
krim karamel
·
Dark 58 %
kakao
·
Stroberi
·
Durian
·
Cokelat susu
– 41 % kakao
·
Mangga
·
Marzipan
Macam –
macam rasa (80 gram)
·
Kacang mete
organik
·
Orange peel
·
Macamadia
·
Jahe
·
Dark tablet
– 58 % kakao
·
Dark 69 %
kakao
·
Cokelat susu
– 41 % kakao
·
Mangga
·
Red chili
Adapun
produk ungguluan dan yang paling diminati dari Coklat Monggo adalah coklat
dengan rasa Praline. Produk coklat tersebut menggunakan coklat dengan kadar 55%
dan dengan isi krim kacang mete di dalamnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari usaha yang kami telusuri yaitu Coklat Monggo dari Yogyakarta bahwa usaha yang di
mulai sejak tahun 2005 oleh Bapak Thierry
Detournay telah berkembang sampai sekarang dengan citra rasa yang berbeda dan sama
seperti kualitas cokelat luar negeri, kemudian dengan hampir 100 staf yang
berkerja dikantor Yogyakarta dan Jakarta di pabrik Coklat Monggo. Produksi utama dilakukan di pabrik
di kotagede, Yogyakarta, dimana ditangan Coklat Monggo kelezatan
diciptakan.
Cokelat monggo
mendistribusikan ke kota-kota di seluruh Jawa dan Bali dan berencana untuk memperluas
ke pulau-pulau lain di seluruh Indonesia dalam waktu tidak terlalu lama. Cokelat monggo terus berkerja untuk mengembangkan
produk – produk dengan menghargai produk yang ditawarkan Indonesia untuk Cokelat Monggo.
Dengan
latar belakang seperti itu ditambah pengetahuannya tentang pembuatan coklat
olahan Bapak Thierry Detournay pun mulai memproduksi produk
cokelat di Yogyakarta dengan mesin dan peralatan sederhana. Lewat pengelolaan
usaha yang professional, usaha yang dikembangkan oleh Bapak Thierry ternyata
cukup berhasil di pasar dalam negeri. Meski harus bersaing dengan produsen
sejenis dari dalam negeri maupun cokelat impor, tapi Cokelat Monggo memiliki basis pasar yang sangat
kuat dari dalam negeri maupun coklat impor, tapi monggo memiliki basis pasar
yang kuat di beberapa daerah di dalam negeri.
Dalam
pembuatan cokelat memanfaatkan bahan baku yang berkualitas tinggi yakni premium
Dark Chocholate. Selain menggunakan bahan baku tersebut, juga memanfaatkan
mentega cocoa murni. Setiap varian produk mempunyai keunikan tersendiri dari
citarasa asli bahan-bahan lokal yang merupakan kreasi dari ahli cokelat Belgia.
bagus kak infonya mksih
BalasHapusmaksih kak infonya
BalasHapus