Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan contoh makalah fisika hukum hooke berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan. Makalah ini dibuat atas dasar tugas yang diberikan oleh guru saya. Berikut ini contoh makalah fisika hukum hooke dari saya :
MAKALAH FISIKA
Hukum Hooke
“Menentukan hubungan gaya dan pertambahan panjang pada pegas”
Penyusun :
Ahmad Ali Akbar (1)
Kurniawan Tri Yulianto (10)
Milati Rohmatus Sakinah (12)
Salsabila Nanda Ramadhani (21)
Kelas : X MIPA 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Pertama - tama marilah kita
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas nikmat karunia-Nya, laporan
yang berjudul “Hukum Hooke” ini dapat terselesaikan dengan sebaik – baiknya.
Tugas ini dibuat dan diusahakan agar
tidak terjadi kesalahan di dalamnya. Akan tetapi, sebagai manusia yang serba
kekurangan pastilah ada berbagai kesalahan yang terjadi baik secara sengaja
maupun tidak sengaja. Untuk itu, atas segala kekurangan dan kesalahan yang
terjadi, maka sebagai penyusun, kami memohon maaf serta harapan supaya para
pembaca memberikan kritikan dan sarannya agar dihari mendatang kesalahan ini
tidak terulang lagi.
Lebih lanjut kami ucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah memberikan dalam penyelesaian tugas ini.
Akhir kata, kami ucapkan sekian dan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sering menggunakan
hukum-hukum fisika untuk membantu kita dalam melakukan banyak hal. Salah satu
hukum yang sering dipakai yaitu hukum hooke, yang berbunyi “Pertambahan panjang
suatu pegas berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada pegas tersebut”
Untuk membuktikan hukum hooke tersebut,
kami telah melakukan praktikum fisika tentang hukum hooke dan telah merumuskan
hasil praktikum tersebut ke dalam laporan ini.
B.
Tujuan
Menentukan hubungan gaya dan pertambahan panjang pada pegas.
BAB II
METODE PERCOBAAN
A.
Landasan Teori
Sifat elastis adalah
sifat pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya yang bekerja padanya
dihilangkan.
Sifat-sifat yang
dimiliki oleh gaya pegas yaitu:
a. Gaya pegas
makin besar bila pertambahan panjang pegas makin besar
b. Arah gaya pegas
berlawanan dengan arah gaya yang diberikan.
Hukum Hooke berbunyi “Pertambahan
panjang suatu pegas berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada pegas
tersebut”.
Hubungan antara gaya
pegas dan perubahan panjang pegas dinyatakan sebagai hukum Hooke:
F= -k Δx
Tanda negatif
menunjukkan bahwa arah gaya pegas selalu berlawanan dengan arah perubahan
panjang pegas.Gaya pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dan
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan.
Pegas yang digantung
beban: ada sebuah pegas yang memiliki panjang L0. Pegas
tersebut di gantung secara vertikal dimana pada ujung bawahnya dikaitkan beban
bermassa m. Akibat digantungkan beban, maka pegas mengalami perubahan
panjang ΔL. Perubahan panjang pegas dapat ditentukan dari syarat: besar
gaya pegas sama dengan besar gaya gravitasi.
k ΔL = m g
atau ΔL
= m g / k
Dengan
pertambahan panjang ini maka panjang pegas menjadi L0 +
ΔL. Jika beban diam, maka posisinya merupakan posisi setimbang. Posisi
setimbang ini adalah posisi setimbang baru. Dengan demikian, posisi setimbang
adalah posisi saat panjang pegas sama dengan L0 +
ΔL. Jika benda sedikit disimpangkan dan dibiarkan berosilasi, maka benda
akan berosilasi di sekitar posisi setimbang tersebut. Saat menggunakan titik
setimbang baru tersebut, maka gaya gravitasi dianggap tidak ada karena sudah
dikompensasi oleh pertambahan panjang pegas. Selanjutnya, benda berosilasi di
sekitar posisi setimbang baru yang sama persis dengan osilasi pada bidang
datar.
Ket:
F
= gaya yang dilakukan pegas (N)
Δx
= perubahan panjang pegas (m)
k
= konstanta pegas (N/m)
m
= massa (kg)
ΔL
= pertambahan panjang (m)
g = percepatan gravitasi 9,81 m/s2
B.
Alat dan Bahan
1.
Satu
buah statif
2.
Satu
buah penjepit statif
3.
Satu
buah pegas
4.
Benang
(panjang sesuai kebutuhan)
5.
Beberapa
beban dengan massa yang bermacam-macam
C.
Langkah-langkah
1.
Siapkan
satu buah statif, letakkan pada pinggir meja.
2.
Pasang
penjepit statif pada statif yang telah disiapkan dengan arah penjepit statif ke
luar meja. Hal ini bertujuan agar pegas yang akan memanjang tidak membentur
meja.
3.
Pasang
pegas pada penjepit statif dan ukurlah panjang awalnya menggunakan penggaris.
4.
Gantungkan
salah satu beban pada pegas.
5.
Tunggu
sampai pegas dalam keadaan seimbang kemudian ukur menggunakan penggaris atau
bandingkan panjangnya dengan benang yang kemudian diukur dengan penggaris.
6.
Catatlah
massa, panjang akhir pegas setelah digantungi beban dan pertambahan panjang
beban.
7.
Ulangi
langkah 4-6 pada beban-beban yang lain yang massanya berbeda.
D.
Data Percobaan
l0 = 15 cm = 0,15 m
g = 10 m/s2
No.
|
m (kg)
|
F = m.g (N)
|
lt (m)
|
Dl (m)
|
1.
|
0,02
|
0,2
|
0,155
|
0,005
|
2.
|
0,04
|
0,4
|
0,174
|
0,024
|
3.
|
0,06
|
0,6
|
0,224
|
0,074
|
4.
|
0,08
|
0,8
|
0,305
|
0,155
|
5.
|
0,1
|
1
|
0,38
|
0,23
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gaya berpengaruh pada perubahan
panjang pegas. Pengaruh tersebut adalah sebanding. Semakin besar gaya yang
diberikan, maka semakin besar pula perubahan panjangnya, begitu pula
sebaliknya. Jika gaya tersebut dilakukan pada tempat yang sama, maka yang jadi
pembanding adalah massa beban (benda yang digantungkan pada pegas). Sedangkan
yang menjadi konstanta adalah percepatan grafitasi. Dan jika gaya tersebut
dilakukan pada pegas yang sama, maka pembandingnya adalah perubahan panjang
pegas sedangakan konstanta pegas tersebut tetap. Hal ini sesuai dengan rumus
gaya pada pegas, yaitu :
F = -k. Dx
|
Dimana F adalah gaya, k adalah konstanta pegas dan Dx adalah perubahan panjang pegas.
Tanda negatif (-) menunjukkan arah yang berlawanan dengan gaya.
Lampiran
A. Gambar alat dan bahan
Keterangan
:
1.
Statif
2.
Pegas
3.
Penjepit
statif
4.
Macam-macam
beban
5.
Benang
6. Penggaris
|
B. Gambar langkah-langkah
percobaan
Keterangan :
1.1 Memasang penjepit
statif pada statif
1.2 Memasang pegas
pada penjepit statif
2.1 Menggantungkan
beban 20gr
2.3 Menggantungkan
beban 40gr
2.3 Menggantungkan
beban 60gr
2.4 Menggantungkan
beban 80gr
2.5 Menggantungkan
beban 100gr
|
C. Aplikasi hukum Hooke
Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat
berkaitan erat dengan benda-benda yang prinsip kerjanya menggunakan pegas dan
yang bersifat elastis. Prinsip hukum Hooke telah diterapkan pada beberapa benda
berikut ini
1.
Neraca
Neraca yang dalam bahasa sehari – hari disebut timbangan . Neraca terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah neraca pegas yang memanfaatkan teori hukum Hooke dalam aplikasinya. Neraca pegas digunakan untuk mengetahui massa tubuh seseorang.
Neraca yang dalam bahasa sehari – hari disebut timbangan . Neraca terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah neraca pegas yang memanfaatkan teori hukum Hooke dalam aplikasinya. Neraca pegas digunakan untuk mengetahui massa tubuh seseorang.
2.
Dinamometer
Dinamometer merupakan alat ukur gaya. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas akan bertambaha panjang ketika dinamometer diberi gaya. Hal ini sesuai dengan teori hukum Hooke.
Dinamometer merupakan alat ukur gaya. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas akan bertambaha panjang ketika dinamometer diberi gaya. Hal ini sesuai dengan teori hukum Hooke.
3.
Ketapel
Ketapel biasa digunakan anak – anak untuk membidik buah ataupun burung yang ada di atas. Cara penggunaan ketapel ialah batu yang akan digunakan untuk membidik diletakkan di ujung karet kemudian karet ditarik sehingga keret bertambah panjang. Setelah gaya tarik dihilangkan batu akan terlempar dan ketapel aka kembali pada panjang awal. Hal ini sesuai dengan konsep hukum Hooke.
Ketapel biasa digunakan anak – anak untuk membidik buah ataupun burung yang ada di atas. Cara penggunaan ketapel ialah batu yang akan digunakan untuk membidik diletakkan di ujung karet kemudian karet ditarik sehingga keret bertambah panjang. Setelah gaya tarik dihilangkan batu akan terlempar dan ketapel aka kembali pada panjang awal. Hal ini sesuai dengan konsep hukum Hooke.
4.
Kasur Pegas
Ketika tiduran di atas kasur pegas ada gaya berat yang diberikan ubuh pada kasur. Akibat gaya berat tersebut pegas pada kasur akan termampatkan. Karena ada gaya emulih pada pegas maka pegas akan meregang kembali. Karena ada gesek anara pegas dan bagian dalam kasur maka peas akan berhenti bergerak. Sebagai akibat dari gaya yang diberikan pegas kita akan merasa empuk saat tiduran di atas kasur pegas.
Ketika tiduran di atas kasur pegas ada gaya berat yang diberikan ubuh pada kasur. Akibat gaya berat tersebut pegas pada kasur akan termampatkan. Karena ada gaya emulih pada pegas maka pegas akan meregang kembali. Karena ada gesek anara pegas dan bagian dalam kasur maka peas akan berhenti bergerak. Sebagai akibat dari gaya yang diberikan pegas kita akan merasa empuk saat tiduran di atas kasur pegas.
Beberapa benda yang telah disebutkan diatas memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke
memberi dampak positif terhadap kualitas hidup manusia.
D.
Contoh
soal mengenai hukum Hooke
1.
Sebuah
pegas memiliki konstanta pegas 400 N/m. Jika pegas tersebut diberi beban yang
massanya 3 kg, berapakah perubahan panjang pegas tersebut.
Jawab :
Diketahui : k =
400 N/m
F = m.g = 3.10 = 30 N
Ditanya : Dx = ... ?
Dijawab : F = k. Dx
F = m.g = 3.10 = 30 N
Ditanya : Dx = ... ?
Dijawab : F = k. Dx
30 = 400 . Dx
Dx = 30/400
Dx = 0,075 m = 7,5 cm
Dx = 30/400
Dx = 0,075 m = 7,5 cm
2. Suatu pegas
mempunyi petambahan panjang 0,25 meter setelah diberikan gaya. Jika pada pegas
bertuliskan 400 N/m. Berapakah gaya yang dikerjakan ada pegas tersebut?
Jawab:
Diketahui : x = 0,25 m
k = 400 N/m
Ditanya : F =
... ?
Dijawab : F = k. Dx
Dijawab : F = k. Dx
F = 400 N/m x 0,25 m
F = 100 N
Jadi, gaya yang diberikan pada pegas
tersebut adalah 100 Newton.
3. Jika sebuah
pegas ditantungkan. Kemudian pegas tersebut diberikan massa 3 kg. Jika
konstanta pegasnya adalah 300 N/m. Berapakah pertambahan panjang pegas
tersebut?
Jawab : k = 300 N/m
Ditanya : Dx = ?
Karena x = F / k ; maka kita cari
dahulu nilai gaya yang bekerja pada pegas itu. Gaya yang bekerja pada pegas
sama dengan gaya berat. Rumus gaya berat adalah W = m . g
Jadi gaya
berat atau berat benda adalah
W = 3 kg. 10m/s2 = 30
N.
x = F / k
x = 30 N / 300 N/m
Dx = 0,1 m
Pertambahan panjang
pegas itu adalah 0,1 m.
4.
Sebuah balok
yang bermassa 225 gram digantungkan pada pegas sehingga pegas bertambah panjang
35 cm. Berapa panjang pegas mula-mula jika konstanta pegas 45 N/m ?
Diketahui : m = 225 gram = 0,225 kg
Diketahui : m = 225 gram = 0,225 kg
X2
= 35 cm
K = 45 N/m
K = 45 N/m
Ditanya
: X1 = ?
Jawab :
F = k . Δx
F = w = m. g = 0.225 kg . 10s/m2 = 2.25 N
F = k . Δx
2.25 N = 45 N/m .Δx
2.25 N / 45 N/m = Δx
0.05 m = Δx
5 cm = Δx
Δx = x2 – x1
5 cm = 35 cm – x1
30 cm = x1
Jadi panjang pegas mula-mula 30 cm
Jawab :
F = k . Δx
F = w = m. g = 0.225 kg . 10s/m2 = 2.25 N
F = k . Δx
2.25 N = 45 N/m .Δx
2.25 N / 45 N/m = Δx
0.05 m = Δx
5 cm = Δx
Δx = x2 – x1
5 cm = 35 cm – x1
30 cm = x1
Jadi panjang pegas mula-mula 30 cm
5. Konstansta
dua buah pegas yang dihubungkan secara paralel 100 N/m. jika sebuah pegas
dengan konstanta 200 N/m digantungkan pada pegas peralel tersebut. Tentukan
pertambahan panjang pegas jika beban bermassa 3 kg digantungkan pada pegas tersebut
?
Diketahui : K1 = 100 N/m
K2= 200 N/m
m : 3 kg
Ditanya : Δx . . . . ?
Jawab :
Kp = k1 + k2
Kp = 100 N/m + 200 N/m
Kp = 300 N/m
F = w = m . g = 3 kg (10m/s2) = 30 N
F = k . Δx
30 N = 300 N/m . Δx
30 N / (300N/m) = Δx
0.1 m = Δx
10 cm = Δx
Jadi pertambahan panjang pegas tersebut adalah 10 cm.
Diketahui : K1 = 100 N/m
K2= 200 N/m
m : 3 kg
Ditanya : Δx . . . . ?
Jawab :
Kp = k1 + k2
Kp = 100 N/m + 200 N/m
Kp = 300 N/m
F = w = m . g = 3 kg (10m/s2) = 30 N
F = k . Δx
30 N = 300 N/m . Δx
30 N / (300N/m) = Δx
0.1 m = Δx
10 cm = Δx
Jadi pertambahan panjang pegas tersebut adalah 10 cm.
6. Jika ditarik
dengan gaya 100 N pegas bertambah panjang 5 cm. berapakah energy potensial
pegas yang di perlukan agar pegas bertambah panjang 15 cm?
Diketahui : F = 100 N
ΔX1 = 5 cm = 0.05 m
ΔX2 = 15 cm = 0.15 m
Ditanya : Ep = ?
Jawab :
F = k . Δx
100 N= k . 0.05 m
K = F / Δx
K = 100 N / 0.05 m
K = 200 N/m
Ep = ½ k Δx2
Ep = ½ (200 N/m) (0.15)2
Ep = 2.25 Joule
Jadi energi potensial pegas yang diperlukan agar pegas bertambah panjang 15 cm sebesar 2.25 Joule.
Diketahui : F = 100 N
ΔX1 = 5 cm = 0.05 m
ΔX2 = 15 cm = 0.15 m
Ditanya : Ep = ?
Jawab :
F = k . Δx
100 N= k . 0.05 m
K = F / Δx
K = 100 N / 0.05 m
K = 200 N/m
Ep = ½ k Δx2
Ep = ½ (200 N/m) (0.15)2
Ep = 2.25 Joule
Jadi energi potensial pegas yang diperlukan agar pegas bertambah panjang 15 cm sebesar 2.25 Joule.
7.
Sebuah pegas yang
memiliki konstanta pegas 40 N/m ditekan sehingga pegas yang panjang 5 cm
menjadi 2 cm. Berapa besar gaya pegas?
Jawab:
Diketahui : k = 40 N/m
Diketahui : k = 40 N/m
x1 = 5 cm =
0,05 m
x1 = 2 cm = 0,02 m
x1 = 2 cm = 0,02 m
Dx = 0,02 m – 0,05 m = – 0,03 m
Ditanyakan : F = ?
Penyelesaian :
F = k.Dx = (- 40 N/m).(-0,03m) = 1,2 N
Jadi, besar gaya yang dilakukan oleh pegas adalah 1,2 N. aya yang harus dikerahkan dari luar agar pegas tertekan sebesar 2 cm adalah sebesar 1,2 N arahnya berlawanan dengan gaya pegas.
Penyelesaian :
F = k.Dx = (- 40 N/m).(-0,03m) = 1,2 N
Jadi, besar gaya yang dilakukan oleh pegas adalah 1,2 N. aya yang harus dikerahkan dari luar agar pegas tertekan sebesar 2 cm adalah sebesar 1,2 N arahnya berlawanan dengan gaya pegas.
8. Berapa gaya yang dikerahkan agar sebuah pegas dengan konstanta pegas 40 N/m
yang panjang mula-mula 5 cm menjadi 7 cm?
Jawab:
Diketahui : k = 40 N/m
Diketahui : k = 40 N/m
x1 = 5 cm = 0,05 m
x2 = 7 cm = 0,07 m
Dx = 0,07 m – 0,05 m = 0,02 m
Dx = 0,07 m – 0,05 m = 0,02 m
Ditanyakan : F = ?
Penyelesaian :
F = k.Dx = (- 40 N/m).(0,02m) = -0,8 N
Jadi, gaya yang harus dikerahkan agar pegas meregang besarnya sama dengan gaya pegas tetapi berlawanan arah. Besar gaya yang harus dikerahkan 0,8 N.
Penyelesaian :
F = k.Dx = (- 40 N/m).(0,02m) = -0,8 N
Jadi, gaya yang harus dikerahkan agar pegas meregang besarnya sama dengan gaya pegas tetapi berlawanan arah. Besar gaya yang harus dikerahkan 0,8 N.
9. Gambar di
bawah menunjukkan grafik hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang
pegas (∆x).
Dari grafik tersebut konstanta pegas adalah...
Pembahasan:
Diketahui : F1 = 10 N
F2 = 20 N
∆x1 = 2 cm – 0 cm = 2 cm = 0,02 m
∆x2 = 4 cm – 0 cm= 4 cm = 0,04 m
Ditanya : k = ?
Dari grafik tersebut konstanta pegas adalah...
Pembahasan:
Diketahui : F1 = 10 N
F2 = 20 N
∆x1 = 2 cm – 0 cm = 2 cm = 0,02 m
∆x2 = 4 cm – 0 cm= 4 cm = 0,04 m
Ditanya : k = ?
Jawab :
F = k.Dx
20 = k.0,02
k =
= 50 N/m
10. Sebuah pegas bila diberi gaya 50
N dapat bertambah panjang 4 cm. Besar energi potensial pegas ketika diberi
beban 125 N adalah
Pembahasan :
Diketahui : F1
= 50 N x 1 = 4 cm = 0,04 m
F2
= 125 N
Ditanya
: Ep = ?
Jawab :
Pada pegas
berlaku perbandingan gaya sama dengan perbandingan
pertambahan panjang.
F1 : F 2 = x 1 : x 2
50 : 125 = 0,04 : x 2
x 2 = 0,1 m
Energi potensial pegas (Ep) = ½ k . x²
Ep = ½ F . x=
F2 . x2
=
.125 . 0,1 = 6,25 J
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar